Rabu, 06 Januari 2016

Sphagnum Moss Untuk Anggrek - Bagian 1

kebunbibit.id
Anggrek bulan yang digantung di dalam greenhouse milik Syamsul Bahri di komplek Taman Anggrek Ragunan itu tampak subur. Daunnya hijau segar dan besar-besar. Akarnya banyak, menempel pada pot atau bergelantungan, berwarna abu-abu kehijauan dan hijau cerah di ujungnya. Beberapa di antara anggrek itu berbunga lebat. 

Bukan itu saja. Tanaman seedling serta kompot yang tersusun dibawahnya pun kelihatan subur, hijau, dan berdaun lebar. Ada juga beberapa akar yang muncul dari seedling yang sudah agak besar atau dari tanaman anggrek spesiesnya. “Dulu tanaman itu sudah banyak yang rusak. Namun setelah medianya saya ganti dengan sphagnum moss, akarnya tumbuh dengan cepat dan subur,” ungkap Syamsul tentang anggrek yang digantungnya itu.

Media sphagnum moss memang bagus. Menurut Lukas S. Parnata, penganggrek dari Bandung, anggrek bulan hisa berbunga 3-6 bulan lebib cepat bila menggunakan media itu. “Bahkan jenis anggrek yang sudah tumbuh atau yang keadaannya sudah kritis, bisa kekar kembali, tumbuh lebih hagus serta lebih cepat,” tegas Lukas, yang telah menggunakan media ini sejak tahun 1980-an.
Tertarik karena sphagnum impor 
“Saya tertarik dan menggunakan media Sphagnum ini sejak awal tahun 1992 lalu,” Syamsul menjelaskan. Media ini sudah umum digunakan oleh penganggrek di Amerika. Rasa tertariknya semakin bertambah, ketika suatu hari seorang penganggrek dari Taiwan memperagakan cara menggunakan media tersebut disertai penjelasan tentang kelebihan-kelebihannya. Penganggrek itu juga memperlihatkan sosok anggrek-anggrek impornya yang selalu menggunakan media sphagnum moss.

Belakangan Syamsul ingat, ia punya sphagnum moss sejenis itu di gudang. Maka ia pun memutuskan mulai menggunakannya untuk semua anggrek bulannya, mulai dari kompot, seedling, sampai dengan tanaman dewasa. Ternyata pertumbuhan tanamannya lebih cepat dan tampak subur. “Ia memang bagus untuk seedling atau kompot, Sebab akarnya lebih cepat tumbuh. Pada seedling kecepatan pertumbuhannya nyata sekali,” Syamsul menambahkan kelebihan media itu berdasarkan pengalamannya.

Tidak berbeda dengan Syamsul, Lukas S. Parnata, pada mulanya tertarik menggunakan media sphagnum moss ini karena ia melihat anggrek yang diimpornya selalu menggunakan media ini. Ia pun mencoba menanam dengan sisa-sisa media impor tersebut. Ternyata pertumbuhan tanamannya bagus, hingga ia pun mencari media sejenis di Indonesia.

Sphagnum moss sebagai media tanam anggrek memang sudah umum di negara-negara 4 musim yang kering. Sebab sifatnya mudah menyerap air, tahan terhadap pelapukan bila yang dipakai yang sudah mati, dan tidak bersaing dengan tanaman anggrek bila ditanam hidup. “Ia bisa tahan sampai 4-5 tahun kalau hidup dan 2-3 tahun bila dipakai sebagai media yang telah kering,” ungkap Lukas.

0 komentar:

Posting Komentar