Rabu, 06 Januari 2016

Anggrek Hitam Maskotnya Kalimantan Timur


kebunbibit.id
Ia tergolong anggrek langka. Bahkan pernah dinobatkan menjadi anggrek terbaik pada Pekan Anggrek Nasional tahun 1976 di Jakarta. Seperti apakah sosok maskot Kalimantan Timur ini?
Karena dinamakan anggrek hitam, orang yang belum mengenalnya pasti akan mengira warnanya hitam. Padahal sepal dan petal bunganya justru berwarna hijau, dengan sedikit warna hitam di bibirnya.
Menurut Ir. Sumardji, Kepala Bagian Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prop. Dati I Kalimantan Timur, anggrek hitam kini telah menjadi maskot Kaltim. Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) ini memang istimewa. Warna hitamnya yang sedikit itu benar-benar pekat. Bahkan ketika bunganya kering pun warna hitamnya pada sepal dan petal tetap pekat, tidak berubah. “Warna hitam ini sebagai warna dasar dan merupakan kunci persilangan anggrek”, tegas Ir. Sumardji ketika ditemui di kantornya.
Karena populasinya yang sedikit dan terdapat hanya di daerah tertentu maka anggrek ini tergolong langka. Tapi menurut Banen, penjaga cagar alam Kersik Luwai yang sempat ditemui Steve, populasi anggrek hitam kini sudah tidak mengkhawatirkan lagi sebagai hasil dari upaya pelestarian yang dilakukan selama hampir 20 tahun.
Seperti bunga kenanga
Anggrek hitam tergolong anggrek epifit. Batangnya berbentuk umbi semu, membulat, pipih dan panjangnya sekitar 12 cm. Tiap tangkai bunga dihiasi paling tidak 14 kuntum bunga yang tersusun secara berseling. Bunganya cukup besar, diameter bunganya mencapai 10 cm. Bentuknya menyerupai bunga kenanga, demikian juga dengan warnanya yang hijau muda. Sedangkan warna hitamnya terdapat di bibir bunga yang bentuknya menyerupai biola, dengan bagian pinggir yang keriting.
Berbunga di musim hujan
Anggrek hitam ternyata tumbuh di hampir semua hutan di Kalimantan Timur, tapi yang terbanyak di cagar alam Kersik Luwai di Kec. Melak, cagar alam Kota Bangun di Kec. Kota Bangun, Kab. Kutai dan cagar alam Sei Gajah, Kec. Samboja, Kotamadya Samarinda.
Di habitat aslinya, anggrek hitam ditemukan pada ketinggian 1-110 m di atas permukaan laut, curah hujan antara 1.200-3.000 mm/th, dengan suhu rata-rata 20 derajat Celsius. Dari kondisi itulah anggrek hitam dikategorikan sebagai anggrek iklim basah dengan kelembapan 70-90 %.
Anggrek ini dapat tumbuh pada media gambut yang ada di mana saja, bisa di atas tanah, pasir, pohon maupun serasah. Yang jelas habitatnya mesti rimbun dan terlindung dari sinar matahari.
Bila ingin menikmati keindahan bunganya di cagar alam, datanglah di musim penghujan, antara November-Januari. “Tapi bukan berarti selalu tepat di bulan-bulan itu,” tutur Sumardji dan Banen. Patokan yang dipegangnya adalah bila hujan agak sering turun, tidak lama kemudian bunganya bermunculan. Sayangnya sang bunga hanya bisa bertahan 5-7 hari saja. 

0 komentar:

Posting Komentar