Kamis, 07 Januari 2016

Mengenal Gejala CVPD Pada Tanaman



kebunbibit.id

Gejala CVPD sering dikacaukan dengan gejala kekurangan unsur hara mikro. Bagaimana mengenali gejala penyakit pada tanaman ini dengan benar?
Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), hingga kini tetap menjadi “momok” petani jeruk. Kehadiran penyakit ini sukar diketahui, tahu-tahu tanaman sudah menguning daunnya dan tak bisa diselamatkan lagi. Celakanya, kalau sudah terlihat ada satu tanaman sakit, biasanya tanaman jeruk lain di sekitarnya juga sudah terinfeksi, dan tinggal menunggu giliran matinya saja.
Bukan Virus atau Bakteri
Penyakit ini bukan disebabkan oleh virus atau bakteri, tapi oleh suatu organisma yang ujud maupun pola tingkahnya menyerupai bakteri. Organisma ini menetap di dalam jaringan phloem tanaman dan menyebabkan kerusakan. Rusaknya jaringan ini menyebabkan transportasi hasil fotosintesa dari daun ke bagian bawah tanaman menjadi macet.
Tidak Ada Gejala Khas
Penyakit CVPD sukar diketahui kedatangannya karena tidak memperlihatkan gejala yang khas. Sebagian gejalanya malah menyerupai gejala tanaman yang kekurangan unsur mikro, yaitu terjadinya penguningan jaringan daun di antara tulang-tulang daun. Akan tetapi, selain gejala seperti itu masih ada gejala-gejala lain yang bisa digunakan untuk memastikan apakah tanaman diserang CVPD atau kekurangan unsur hara. Kalau hasil pengamatan menunjukkan ada 3-4 gejala yang cocok, hamper dapat dipastikan tanaman itu terserang CVPD. Berikut ini disebutkan beberapa gejala serangan CVPD disertai dengan fotonya.
1. Daun berukuran lebih sempit dari daun normal, bentuknya lancip, dan bagian antara tulang-tulang daun berwarna kuning, atau warna kuning dengan bercak bulat hijau tua (foto 3).
2. Pada dahan yang terserang biasanya bermunculan tunas daun/bunga yang waktunya tidak bersamaan dengan pertunasan pada dahan yang sehat.
3. Pertumbuhan ranting-ranting yang terinfeksi sangat rapat sehingga tampak menjorok.
4. Daun-daun muda rontok sehingga tanaman tampak merana dan tembus pandang (foto 1).
5. Pertumbuhan buah tidak normal : kalau dibelah bagian dalamnya tampak tidak simetris, rasanya agak pahit dan bijinya berukuran kecil dengan warna kecoklatan (foto 2).
Terbawa Mata Tempel
Penularan CVPD  terjadi terutama karena perantaraan mata tempel. Mata tempel yang diambil dari tanaman sakit, yang kemudian diokulasikan pada bibit sehat, menyebabkan terjadinya infeksi. Kalau kemudian bibit ini dibawa ke daerah yang masih bebas CVPD, maka akan menjadi sumber penularan. Penularan juga bisa dilakukan oleh serangga bernama Diaphorina citri. Serangga ini mengisap cairan dari pucuk-pucuk tanaman. Kalau sehabis mengisap pucuk tanaman sakit lalu berpindah ke pucuk tanaman sehat, maka terjadi penularan.
Gunakan Bibit Bebas CVPD
Hendaklah berhati-hati sewaktu membeli bibit, jangan sekali-kali membeli bibit dari daerah yang sudah disinyalir menjadi tempat penyebaran CVPD. Tanaman juga harus disemprot dengan insektisida untuk membunuh serangga penular Diaphorina citri. Populasi serangga ini akan membengkak pada bulan-bulan Oktober, Desember-Januari, Maret, dan April-Juni. Selain itu, tanaman yang sudah terserang harus segera dibongkar dan dibakar, sedini mungkin.

0 komentar:

Posting Komentar